Pengertian
Psikoterapi Transpersonal
Menurut Davis (2005)
psikoterapi transpersonal adalah betul-betul elektik, penggambaran dari teknik
dan pemahaman dari variasi psikologi yang luas dan sumber-sumber spiritual.
Psikoterapi transpersonal berhadapan dengan permasalahann psikologis dengan cakupan
yang luas dan penggunaan teknik-teknik yang luas pula, diantaranya adalah
modifikasi perilaku, restrukturisasi kognitif, praktek Gestalt, psikodinamika, dream-work, terapi musik dan seni, serta
meditasi.
Menurut Rowan (1993)
serta Kasprow dan Scotton (1999) pada orang sehat perubahan kesadaran dapat
melahirkan kualitas manusia tertinggi, seperti altruisme, kreativitas, intuisi,
inner voice, peak experience. Bagi
individu yang kurang berkembang egonya, pengalaman-pengalaman perubahan
kesadarannya mirip dengan psikosis. Berkaitan dengan terapi, psikologi
transpersonal tidak menolak terapi-terapi yang sudah ada. Tetapi menambahkannya
dengan terapi yang menggunakan latihan perubahan kesadaran, seperti: hypnosis, meditasi, dan guided imager.
Model Psikoterapi Transpersonal
Berdasarkan pengalaman
dalam mempraktekkan psikoterapi transpersonal, dapat dikembangkan model
psikoterapi transpersonal seperti pada Gambar 1.
Teknik-teknik kesadaran
yang digunakan adalah terapi meditasi (tarikan nafas), terapi musik, visualisasi,
letting go, dan spiritual bibliotherapy. Dengan menangani beragam kasus seperti
diabetes melitus, obesitas, korban KDRT, psikomatis, korban poligami, dan
korban perselingkuhan. Dapat disimpulkan beberapa hal, yaitu keterlibatan emosi
dan perasaan serta letting go, adanya
penilaian, perlu tidaknya terapi melakukan intervensi secara direktif atau
tidak, dan fenomena sistem COEX.
Keterlibatan emosi dan perasaan serta letting go
Proses
letting go dapat dilakukan melalui
perasaan yang terdalam (the deepest
feeling), situasi (scene) dan sub
kepribadian. Corey (2005) menggunakan istilah letting go dalam pengertian melepaskan, berkaitan dengan luka dan
dendam, dan rasa bersalah, serta pola-pola yang merusak diri seperti pikiran,
perasaan, dan perilaku.
2.
Adanya penilaian
Adanya penilaian
Adanya
penilaian saat latihan awal teknik-teknik kesadaran. Yang sebenarnya dibutuhkan
dalam latihan meditasi atau teknik kesadaran lainnya adalah penerimaan dan
bukannya penilaian atau judgement. Cara
yang dapat digunakan untuk mengatasi penilaian (atau dalam istilah Dwoskin
adalah resistensi) adalah juga dengan letting
go seperti disajikan terdahulu.
3.
Perlu tidaknya terapi melakukan introvensi secara direktif atau tidak
Perlu tidaknya terapi melakukan introvensi secara direktif atau tidak
Assagioli
(dalam Kyle, 2004) membuat kontinum antara direktif dan non direktif sebagai
bagian dari terapis berkaitan dengan kliennya. Menurut Rowan (1993), psikoterapi
transpersonal berkaitan dengan seseorang yang ingin membuka sesuatu dalam
dirinya. Teknik spiritualitas atau kesadaran juga bicara tentang seorang yang
ingin membuka sesuatu dalam dirinya. Oleh karena itu kontinum direktif amat
dipengaruhi oleh keterbukaan klien.
Fenomena sistem COEX
Fenomena
sistem COEX (condensed experience), yaitu
kumpulan ingatan dari beragam periode kehidupan individu yang ditandai oleh
adanya “serangan emosional yang kuat”. Klien dengan pengalaman seperti ini
seyogyanya diberikan penjelasan bahwa hal ini memang bisa saja terjadi dan
tidak menganggap dirinya psikosis. Sementara jika muncul gejala fisik dan
ketegangan, latihan-latihan teknik letting
go dapat dilakukan kembali, dimana pada kasus ketegangan pendampingan
selama terapi harus dilakukan.
Daftar
Pustaka:
Prabowo, H. (2007). Mengembangkan model
psikoterapi transpersonal. Jurnal Penelitian Psikologi Universitas Gunadarama, 4(1), 59-64
1 comments:
BetMGM launches online sportsbook in Maryland - JTA Hub
BetMGM has launched 김천 출장마사지 its 경주 출장안마 online sportsbook in 익산 출장샵 Maryland, marking the first sportsbook 군포 출장마사지 in the state. The company also 삼척 출장샵 offers virtual sports games for
Post a Comment