TUGAS II
MEMPENGARUHI PERILAKU
Psikologi Manajemen
Dosen Pengampu
Ade Irma Suryani
Disusun Oleh Kelompok Melati
Ade Nurul Oktaviana (10513148)
Jojor Lamria (14513665)
Mariska Wisnu Dwipratiwi (15513298)
Widya Anissa Wiranti (19513264)
Yulia Wirantri Farhani (19513549)
Kelas
3PA02
PENDAHULUAN
Pengaruh menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) adalah
daya yang ada dan timbul dari sesuatu (orang, benda) yang ikut membentuk watak,
kepercayaan atau perbuataan seseorang. Dari pengertian di atas telah
dikemukakan sebelumnya bahwa pengaruh adalah merupakan sesuatu daya yang dapat
membentuk atau mengubah sesuatu yang lain.
Sikap adalah keadaan diri dalam manusia yang
menggerakkan untuk bertindak atau berbuat dalam kegiatan sosial dengan perasaan
tertentu di dalam menanggapi obyek situasi atau kondisi di lingkungan
sekitarnya.
Perilaku adalah keadaan jiwa untuk berpendapat,
berfikir, bersikap, dan lain sebagainya yang merupakan refleksi dari berbagai
macam aspek, baik fisik maupun non fisik.
Perubahan perilaku
adalah penerapan yang terencana dan sistematis dari prinsip belajar yang telah
ditetapkan untuk mengubah perilaku mal adaptif (Fisher & Gochros, 1975).
PEMBAHASAN
Definisi Pengaruh
Pengertian dan definisi pengaruh menurut para ahli :
Ø Wiryanto:
Pengaruh merupakan tokoh formal mauoun informal di dalam masyarakat, mempunyai
ciri lebih kosmopolitan, inovatif, kompeten, dan aksesibel dibanding pihak yang
dipengaruhi.
Ø Uwe
Becker: Pengaruh adalah kemampuan yang terus berkembang yang - berbeda dengan
kekuasaan - tidak begitu terkait dengan usaha memperjuangkan dan memaksakan
kepentingan (involed is formatif vermogen dat - in tegens telling tot macht -
niet direct verbonden is met strijd en de doorzetting van belangen).
Ø Norman
Barry: Pengaruh adalah suatu tipe kekuasaan yang jika seorang yang dipengaruhi
agar bertindak dengan cara tertentu, dapat dikatakan terdorong untuk bertindak
demikian, sekalipun ancaman sanksi yang terbuka tidak merupakan motivasi yang
mendorongnya (influence is a type of power in that a person who is influenced
to act in a certain way may be said to be caused so to act, even though an
overt threat of santions will not be the motivating force)..
Ø Bertram
Johannes Otto Schrieke: Pengaruh merupakan bentuk dari kekuasaan yang tidak
dapat diukur kepastiannya.
Ø Albert
R. Roberts & Gilbert: Pengaruh adalah wajah kekuasaan yang diperoleh oleh
orang ketika mereka tidak memiliki kewenangan untuk mengambil keputusan.
Kunci-Kunci Perubahan Perilaku
Perubahan perilaku
adalah penerapan yang terencana dan sistematis dari prinsip belajar yang telah
ditetapkan untuk mengubah perilaku mal adaptif (Fisher & Gochros, 1975)
Karakteristik perubahan perilaku :
- Fokus kepada perilaku (prosedur perubahan perilaku dirancang untuk merubah perilaku bukan merubah karakter atau sifat seseorang). Perilaku yang dirubah disebut target perilaku meliputi perilaku yang berlebihan atau perilaku yang tidak/kurang dimiliki oleh orang.
- Prosedurnya didasarkan kepada prinsip-prinsip behavioral. Perubahan perilaku adalah penerapan prinsip-prinsip dasar yang awalnya berasal dari penelitian eksperimental dengan binatang dilaboratorium (Skiner, 1938).
- Treatment dilakukan oleh orang didalam kehidupan sehari-hari (Kazdin, 1994). Perubahan perilaku akan lebih efektif apabila dikembangkan oleh orang-orang yang berada dilingkungan individu yang perilakunya menjadi target perubahan seperti guru, orangtua atau orang lain yang dilatih tentang perubahan perilaku.
- Pengukuran perubahan perilaku. Melakukan pengukuran sebelum dan sesudah intervensi dilakukan untuk melihat perubahan perilaku. Asesmen terus dilakukan setelah intervensi untuk melihat apakah perubahan perilaku yang sudah terjadi dapat terjaga.
- Mengabaikan peristiwa-peristiwa masa lalu sebagai penyebab perilaku. Penekanan perubahan perilaku kepada peristiwa-peristiwa lingkungan saat ini yang menjadi penyebab perilaku sebagai dasar pemilihan intervensi perubahan perilaku yang tepat.
- Menolak hipotetis yang mendasari penyebab perilaku. Skiner (1974) menjelaskan bahwa dugaan terhadap penyebab yang mendasari perilaku tidak pernah dapat diukur atau dimanipulasi untuk menunjukkan hubungan fungsional perilaku.
Model Mempengaruhi Orang Lain
Cara mempengaruhi orang
lain dengan dasar Pendekatan komunikasi persuasi dikemukakan oleh Aristotle
yang menyatakan terdapat 3 pendekatan dasar dalam komunikasi yang mampu mempengaruhi
orang lain, yaitu;
1. Logical
argument (logos), yaitu penyampaian ajakan menggunakan argumentasi data-data
yang ditemukan. Hal ini telah disinggung dalam komponen data.
2. Psychological/emotional
argument (pathos), yaitu penyampaian ajakan menggunakan efek emosi positif
maupun negatif. Misalnya, iklan yang menyenangkan, lucu dan membuat kita
berempati termasuk menggunakan pendekatan psychological argument dengan efek
emosi yang positif. Sedangkan iklan yang menjemukan, memuakkan bahkan membuat
kita marah termasuk pendekatan psychological argument dengan efek emosi
negatif.
3. Argument
based on credibility (ethos), yaitu ajakan atau arahan yang dituruti oleh
komunikate/ audience karena komunikator mempunyai kredibilitas sebagai pakar
dalam bidangnya. Contoh, kita menuruti nasehat medis dari dokter, kita mematuhi
ajakan dari seorang pemuka agama, kita menelan mentah-mentah begitu saja kuliah
dari dosen. Hal ini semata-mata karena kita mempercayai kepakaran seseorang
dalam bidangnya.
Menurut Burgon &
Huffner (2002), terdapat beberapa pendekatan yang dapat dilakukan agar
komunikasi persuasi menjadi lebih efektif. Maksudnya lebih efektif yaitu agar
lebih berkesan dalam mempengaruhi orang lain. Beberapa pendekatan itu
antaranya;
1. Pendekatan
berdasarkan bukti, yaitu mengungkapkan data atau fakta yang terjadi sebaga
bukti argumentatif agar berkesan lebih kuat terhadap ajakan.
2. Pendekatan
berdasarkan ketakutan, yaitu menggunakan fenomena yang menakutkan bagi audience
atau komunikate dengan tujuan mengajak mereka menuruti pesan yang diberikan
komunikator. Misalnya, bila terjadi kejadian luar biasa (KLB) demam berdarah
maka pemerintah dengan pendekatan ketakutan dapat mempersuasi masyarakat untuk
mencegah DBD.
3. Pendekatan
berdasarkan humor, yaitu menggunakan humor atau fantasi yang bersifat lucu
dengan tujuan memudahkan masyarakat mengingat pesan karena mempunyai efek emosi
yang positif. Contoh, iklan-iklan yang menggunakan bintang comedian atau
menggunakan humor yang melekat di hati masyarakat.
4. Pendekatan
berdasarkan diksi, yaitu menggunakan pilihan kata yang mudah diingat
(memorable) oleh audience/komunikate dengan tujuan membuat efek emosi positif
atau negative.
Wewenang
Wewenang adalah suatu bentuk kekuasaan,
sering kali dipergunakan secara lebih luas untuk merujuk kemampuan manusia
menggunakan kekuasaan sebagai hasil dari ciri-ciri seperti pengetahuan atau
gelar seperti hakim. Terutama, wewenang formal adalah kekuasaan sah. Wewenang
formal adalah tipe kekuasaan yang kita hubungkan dengan struktur
organisasidan manajemen. Kekuasaan itu berdasarkan pengakuan keabsahan usaha
manajer untuk menggunakan pengaruh.
Jenis Wewenang :
a) Wewenang Lini (line authority)
Wewenang lini adalah wewenang manajer yang bertanggu jawab
langsung, di seluruh rantai komando organisasi, untuk mencapai sasaran
organisasi. Wewenang lini diwujudkan dengan rantai komando standar, mulai dari
dewan direktur sampai tempat aktivitas dasar organisasi dilaksanakan. Wewenang
lini terutama didasarkan pada kekuasaan sah. Misalnya, manajer perusahaan
manufaktur mungkin membatasi fungsi lini pada produksi dan penjualan,
sedangkan manajer di departement store, dengan elemen kunci adalah
pembelian,akan mempertimbangkan departemen pembelian dan departemen penjualan
sebagai aktivitas lini. Kalau sebuah perusahaan kecil, semua posisi mungkin
mempunyai posisi lini.
b) Wewenang Staf (staff authority)
Wewenang staf adalah kelompok individu yang menyediakan saran
dan jasa kepada manajer lini. Staf memberikan berbagai tipe bantuan pakar dan
saran kepada manajer. Wewenang staf terutama didasarkan pada kekuasaan
keahlian. Staf dapat menawarkan manajer lini saran perencanaan lewat
penelitian, analisis, dan pengembangan pilihan. Staf dapat juga membantu dalam
implementasi kebijakan, memonitor, dan kendali; dalam masalah legal dan
keuangan; dan dalam desain dan operasi sistem pemrosesan data. Misalnya,
rekan dalam banyak kantor pengacara menambah anggota staf untuk
melaksanakan“sisi bisnis” dari kantor tersebut. Kehadiran dari spesialis ini membebaskan
pengacara untuk mempraktekan ilmu hukum, fungsi lini mereka.
DAFTAR
PUSTAKA
Cholisin, M. Si dkk. 2006. Dasar-dasarIlmuPolitik. Yogyakarta :
FISE UNY
Nasikun. (1993). Sistem Sosial Indonesia, Jakarta: PT
RajaGrafindo Persada
Munandar, A.S. 2001. Psikologi Industri dan Organisasi.
Jakarta : Penerbit Universitas Indonesia
Sarwono, S. W. (2005). Psikologi Sosial: Psikologi Kelompok dan
Psikologi Terapan. Jakarta: Balai Pustaka
0 comments:
Post a Comment