Judul Jurnal :
Penerapan Konseling Kelompok dengan Strategi Self-Management untuk Mengurangi
Kebiasaan Bermain Video Games
Penulis :
Wijayanti dan Muhari
Demam
video games marak ditemukan pada kelompok anak pra-remaja dan remaja berbagai
belahan dunia. Sejumlah penelitian pada anak menunjukkan permainan game
interaktif dapat menyebabkan peningkatan denyut jantung, tekanan darah dan
tingkat pernafasan. Hal itu menunjukan bahwa bermain game dan menonton film
berdampak besar pada proses belajar, termasuk kepada kemampuan mengingat
hal-hal yang baru saja terjadi. Jika game sampai mengendalikan perilaku dan
kehidupan sehari-hari seseorang, maka dapat dikatakan bahwa penggunaan video
games berdampak negatif.
Penelitian
ini, menggunakan layanan konseling kelompok, yang dapat dikombinasikan dengan
menggunakan strategi konseling yaitu self-management. Self-management adalah
proses dimana klien mengarahkan perubahan tingkah laku mereka sendiri, dengan
menggunakan satu strategi atau kombinasi strategi. Strategi self-management
terdiri dari self-monitoring adalah upaya klien untuk mengamati diri sendiri,
mencatat sendiri tingkah laku dengan dirinya dan interaksi dengan peristiwa
lingkungan. Stimulus Control adalah rangsangan sebelumnya antecedent atau
isyarat pedoman/petunjuk untuk menambah atau mengurangi tingkah laku.
Self-reward adalah pemberian hadiah kepada diri sendiri, setelah tercapainya
tujuan yang diinginkan
Judul Jurnal :
Peningkatan Kemampuan Guru Pembimbing Menyusun RPBK dan Penerapannya dengan
Memanfaatkan Media Koran dan TIK melalui diskusi Teman Seprofesi.
Penulis :
Yuddo Suswanto
Pemanfaatan
media cetak sebagai salah satu media yang dapat dipergunakan menyampaikan pesan
pembimbing konseling dirasakan cukup efektif. Khususnya dalam budaya penanaman
nilai-nilai budi pekerti. Hal ini mengingat bahwa penyimpangan perilaku yang
dimuat di media cetak (koran) merupakan kondisi nyata sebagian pergaulan yang
ada di masyarakat.
Media penyampaian pesan yang dapat dimanfaatkan guru
pembimbing selain menggunakan media cetak dapat digunakan juga media teknologi
informasi (TIK). Kemampuan guru pembimbing dalam memanfaatkan TIK perlu
ditingkatkan dengan harapan konseli menerima pesan materi layanan bisa lebih
mudah, aktif dan senang.
Judul Jurnal :
Konseling HIV Online Berbasis Internet
Penulis :
Muhammad Sunarto
HIV
memberikan dampak yang sangat luas pada penderita yang bukan hanya dampak bagi
kesehatan tetapi juga bagi seluruh aspek kehidupan para penderita. Diantara
dampak tersebut adalah stigmatisasi dan diskriminalisasi dari orang-orang yang
disekitarnya. Hal ini menyurutkan niat bagi penderita untuk mengakses layanan
kesehatan sehingga memungkinkan seseorang untuk dapat menularkan virusnya
kepada orang lain semakin hari semakin bertambah.
Online
konseling mengacu pada kegiatan konseling yang berbasis hubungan virtual dengan
berdasar pada kebutuhan klien yang masih mempunyai jarak dan masih ragu untuk
terbuka kepada orang lain. Walaupun online konseling merupakan hal yang masih
langka di Indonesia namun beberapa negara maju telah menggunakan teknologi ini
untuk memberikan kemudahan akses bagi masyarakatnya.
Langkah-langkah
menggunakan online konseling:
1. Klien menghubungi konselor/perawat melalui koneksi
internet dengan fasilitas chatting.
2. Setelah klien siap melakukan test maka ia akan mengisi
form yang dapat diunduh dan dapat ditandatangani. Kemudian klien mendatangi
laboratorium untuk melakukan test.
3. Pihak laboratorium memberikan hasil test pada konselor
melalui fasilitas isian yang telah disediakan oleh konselor.
4. Klien kemudian melakukan proses konseling kembali,
apabila yang bersangkutan dinyatakan negatif dan tidak dalam proses masa
periode jendela maka yang bersangkutan bisa dibacakan hasilnya melalui proses
chatting, namun apabila hasilnya positif maka klien diharapkan datang ke klinik
untuk proses konseling lebih lanjut. Hal ini dilakukan untuk memberikan rasa
aman pada klien untuk hasil yang diperolehnya.
Kesimpulan :
Jurnal
pertama menjelaskan bagaimana mengatasi permasalahan dengan menggunakan
self-management, dengan mengontrol diri sendiri untuk merubah kebiasaan.
Sedangkan jurnal kedua menjelaskan bagaimana bentuk pengajaran konseling
melalui media informasi, hal ini perlu dikembangkan guna memberikan kenyamanan
dalam belajar. Jurnal ketiga membahas tentang online konseling bagi penderita
HIV, cara ini memberikan rasa aman kepada para penderita.
Dari
ketiga jurnal tersebut dapat disimpulkan bahwa teknologi informasi terutama
internet, selain bisa dimanfaatkan untuk komunikasi dan mencari informasi, juga
dapat digunakan untuk membantu dalam pengobatan seperti psikoterapi.